KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah), Jambore KOKAM, SAR, Sosial.KOKAM Pekalongan, Janji KOKAM, Mars Pemuda, Mars Muhammadiyah, MDMC.
Jumat, 27 Desember 2013
Sabtu, 12 Oktober 2013
Info update Oktober 2013
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi yang berkaitan dengan, lowongan kerja, beasiswa, magang dll.
dapat melihat informasinya di laman di bawah ini:
Lowongan di Organisasi Internasional Dibutuhkan sukarelawan lihat disini
Program Magang lihat sini
Beasiswa lihat disini
Senin, 26 Agustus 2013
Water Rescue,Diklat SAR Muhammadiyah LPB Jawa Tengah
Water Rescue Jadi Tema Diklat SAR Muhammadiyah LPB Jawa Tengah
Pekalongan - Sebanyak 40 peserta dari berbagai
instansi dan anggota relawan unit perguruan tinggi Muhammadiyah se Jawa
Tengah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SAR Muhammadiyah ke
7 yang digelar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa
Tengah pada (27-30/6/ 2013). Bertempat di pantai Wonokerto, Pekalongan
, Jawa Tengah.
“Materi yang kami berikan yaitu kemuhammadiyahan, dasar Pertolongan
Pertama, Dapur Umum, Pasang Bongkar Tenda, SAR dan Simulasi
Kesiapsiagaan Bencana di laut dan air.” Ujar ketua MDMC Jateng, Naibul
Umam. Tema Diklat SAR MDMC Jateng kali ini adalah Water Rescue.
Diklat SAR ke 7 MDMC Jawa Tengah ini pun kerjasama dengan MDMC
Daerah Pekalongan, yang telah siap menjadi tuan rumah dalam Diklat SAR
Muhammadiyah Jawa Tengah.
Menurut Kordinator Instruktur Diklat SAR Muhammadiyah, Fathul Faruq
mengatakan bahwa kegiatan Diklat SAR ini adalah Diklat dasar calon
anggota SAR Muhammadiyah yang nantinya disiapkan dalam kebencanaan yang
diprakarsai MDMC atau LPB Muhammadiyah. “Peserta kami latih disiplin
dalam pelatihan, setiap mengawali pelatihan dan mengakhiri pelatihan
dengan Run, Swim, Run, “ ujarnya.
“Run Swim Run, untuk melatih kecepatan, kesigapan, dan kondisi fisik peserta, sehingga ketika diterjunkan ke lapangan bisa sigap dan cepat,” tambah pria asal SAR Muhammadiyah Kudus ini.
“Run Swim Run, untuk melatih kecepatan, kesigapan, dan kondisi fisik peserta, sehingga ketika diterjunkan ke lapangan bisa sigap dan cepat,” tambah pria asal SAR Muhammadiyah Kudus ini.
Sebelumnya MDMC Jateng telah mengadakan Diklat SAR tingkat Madya di
Gunung Lawu, yang diikuti puluhan peserta se-Jateng dan Jawa timur.
Selain itu dalam Diklat SAR Muhammadiyah kali ini diberikan bekal
materi tentang medis Muhammadiyah dari para dokter relawan MDMC yang
sudah berpengalaman dalam hal medis dan pertolongan pertama pada korban
bencana. (dzar)
Selasa, 02 Juli 2013
Kegiatan Diklat SAR Muhammadiyah Jawa Tengah
Video kegiatan SAR Muhammadiyah Jawa Tengah
Lihat videonya disini
Lihat videonya disini
Sabtu, 22 Juni 2013
Sabtu, 27 April 2013
Selamat dan Sukses Rakerwil Aisyiyah Jawa Tengah di Pekalongan
Selamat dan Sukses
Rapat Pimpinan Wilayah
(RAPIMWIL II)
Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Tengah
Hari:
Sabtu - Ahad
Tanggal :
27 - 28 April 2013 M
16 - 17 Jumadil Akhir 1434 H
Pukul: 15.00 WIB
Tempat: Panti Asuhan Muhammadiyah Noyontaan
Jl. Dr. Wahidin Pekalongan
Semoga menghasilkan program-program yang bermanfaat untuk ummat!
Kamis, 25 April 2013
Sekolah Gratis Dilema bersama
Sekolah Gratis, Kualitas atau Formalitas?
Menengok beberapa tahun ke belakang, wajah dunia pendidikan boleh
dikatakan cukup terpuruk. Anggaran dana yang katanya sampai 20%,
jelas-jelas tak terlalu dirasakan secara merata oleh para pelajar.
Terlebih bagi mereka yang memiliki semangat tinggi untuk bersekolah
tapi terbentur biaya yang mahal.
ilustrasi antara
Tapi akhirnya keresahan itu terjawab. Di tahun 2012, semua sekolah mulai dari SD, SMP, sampai SMA (khususnya di DKI Jakarta) yang tercakup dalam program wajib belajar 12 tahun benar-benar digratiskan secara total.
Cukup melegakan memang, namun nyatanya tak serta merta kita dapat mengatakan hal tersebut sebagai solusi jitu. Mengapa? Di sinilah kita sebagai masyarakat harus mencermati secara detil tiap keputusan yang diambil para pemimpin kita. Ada beberapa dampak kurang baik yang kemungkinan besar bisa terjadi akibat keputusan untuk menggratiskan semua sekolah.
Pertama, dari segi keseriusan belajar para siswa bisa jadi akan berkurang akibat menyepelekan gratisnya sekolah.
Pada saat sekolah mahal, beberapa lapisan memang mengeluhkan sulitnya memperoleh pendidikan yang layak. Namun sisi baiknya adalah, para pelajar yang memahami betapa berharganya pendidikan yang harus dibayar dengan banyaknya rupiah, secara sadar akan menghargai setiap ilmu pengetahuan yang didapatnya.
Berbeda dengan ketika kondisinya semua digratiskan. Akan ada banyak kalangan yang menganggap remeh pendidikan yang hakikatnya gratis adalah untuk memudahkan, tapi pada implementasinya lebih mengarah kepada memanjakan.
Kedua, “adil itu tak berarti sama”.
Jika dalam sebuah keluarga ada dua orang anak, anak pertama berusia 17 tahun dan anak kedua berusia 7 tahun, sang ayah justru akan disebut tidak adil ketika memberikan uang saku sama besarnya pada mereka berdua. Sebab, kebutuhan mereka berbeda.
Begitu pun dengan gratisnya semua sekolah. Rasanya tak adil jika sekolah-sekolah yang notabene adalah sekolah yang siswanya berasal dari anak-anak pengusaha kaya bahkan para pejabat pemerintahan, ikut digratiskan pula.
Efeknya akan berimbas pada kebutuhan internal sekolah itu sendiri, seperti gaji untuk para guru honor, perbaikan sekolah secara berkala, gaji penjaga sekolah, petugas keamanan sekolah, dan biaya-biaya tak terduga lain yang jumlahnya tak bisa dianggap kecil. Biaya subsidi yang ada dan diberikan pemerintah, rasanya tak cukup untuk menutupi semua kebutuhan tersebut.
Itulah sebabnya, beberapa pihak hari ini mempertanyakan program gratis belajar yang “dipukul rata” ini pada dasarnya ingin memajukan kualitas pendidikan atau hanya sekadar formalitas menjalankan janji politik?
Solusi terbaik yang pernah dilakukan pemerintah adalah “Subsidi Silang”. Pembebanan biaya tetap diberikan kepada siswa-siswa mampu, dan penggratisan diberikan kepada para siswa kurang mampu yang memiliki keinginan untuk belajar.
Kelemahan dalam penerapan program subsidi silang selama ini adalah tidak tepatnya sasaran subsidi tersebut. Masih lemahnya koordinasi dinas pendidikan menyentuh masyarakat menengah ke bawah, membuat program ini banyak yang jatuh ke tangan orang-orang yang sebenarnya bukan merupakan target utamanya.
Jika subsidi silang sudah dapat diterapkan dengan baik dan hasilnya telah memenuhi standar operasional yang ditentukan, maka sisa dari anggaran dana pendidikan bisa digunakan untuk pembangunan yang lebih besar seperti perbaikan akses jalan dan peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil yang ada di negeri ini. Sederhananya, lebih baik sebagian dananya digunakan untuk memperbaiki jalan, membangun jembatan, dan mengadakan pelatihan khusus bagi pengajar di pelosok-pelosok ketimbang dana tersebut dikucurkan untuk menggratiskan sekolah anak-anak dari keluarga mampu. Sebab, saya yakin mereka pun takkan keberatan jika sekolah tetap berbayar.
Tentunya kita miris ketika ada tayangan di televisi, yang memberitakan ada banyak daerah di Indonesia yang jumlah sekolahnya sedikit dengan jarak yang cukup jauh dari permukiman siswanya. Puluhan kilometer harus ditempuh anak-anak itu dengan berjalan kaki.
Mereka kadang harus menerobos hutan, menyeberangi sungai hanya dengan dua utas tali besar yang dibentangkan dari satu sisi ke sisi lain sungai tersebut, seutas tali digunakan untuk pijakan, dan seutas lainnya untuk pegangan mereka. Kita mengenal alat semacam itu biasanya digunakan dalam permainan outbound. Tapi ini sama sekali bukan permainan, ini adalah realita dari anak-anak negeri yang menggantungkan masa depannya di atas perjuangan mereka mempertaruhkan nyawa.
Indonesia bukan hanya milik kota-kota besar. Daerah-daerah terpencil pun punya hak yang sama untuk mendapat perhatian dari pemerintah. Bahkan, bisa jadi di daerah-daerah tersebut justru banyak bibit-bibit baru manusia berkualitas yang amat disayangkan jika kualitas pendidikannya tidak didukung oleh kepedulian pemerintah.
Semoga ke depan, Indonesia akan benar-benar dapat menghilangkan noda hitam yang hari ini sudah terpampang jelas di pelupuk mata rakyatnya. Jika setiap individu mampu bertanggung jawab pada dirinya sendiri dan berusaha bermanfaat untuk orang lain, maka terciptanya Indonesia sejahtera bukan lagi hanya semboyan belaka, namun juga akan menjadi kenyataan manis yang meninggikan nilai negeri ini di mata dunia.[]
Rohmat Syaifuddin
OFID Scholarships
OFID Scholarships Award for International Students
Deadline: 1 May 2013
Study in: any Country
Course starts Sept 2013
Study in: any Country
Course starts Sept 2013
Brief Description:
OFID (The OPEC Fund for International Development) is pleased to
announce that qualified applicants who have obtained or are on the
verge of completing their undergraduate degree and who wish to study
for a Master’s degree are welcome to apply for the OFID Scholarship.
Host Institution(s):
Any accredited university/college in the world
Field of Study:
Any field of study related to Development or Energy Studies
Number of Scholarships:
The OFID scholarship will be awarded to support one student or candidate for Master’s degree studies.
Target Group:
The applicant may be from any developing country:
In addition to nationals of OFID Member States (Algeria, Gabon,
Indonesia, Islamic Republic of Iran, Iraq, Kuwait, GSP Libyan AJ,
Nigeria, Qatar, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Venezuela),
nationals of the following countries are also eligible:
Africa:
Angola, Benin, Botswana, Burundi, Burkina Faso, Cameroon, Cape Verde,
Chad, Central African Republic, Comoros, Congo DR , Republic of
Congo, Cote d’lvoire, Djibouti, Egypt, Equatorial Guinea, Eritrea,
Ethiopia, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Kenya,
Lesotho, Liberia, Madagascar, Malawi, Mali,
Mauritania, Mauritius, Morocco, Mozambique, Namibia, Niger, Rwanda,
São Tomé & Principe, Senegal, Seychelles, Sierra
Leone, Somalia, Sudan, Swaziland, Tanzania, Togo, Tunisia, Uganda,
Zambia, Zimbabwe
Asia and the Middle East:
Afghanistan, Armenia, Azerbaijan, Bangladesh, Bahrain, Bhutan,
Cambodia, Fiji, India, Jordan, Kazakhstan, Kiribati, Korea D P R,
Kyrgyz Republic, Lao PDR, Lebanon, Maldives, Moldova,
Mongolia, Myanmar, Nepal, Oman, Pakistan, Palestine, Papua New Guinea,
Philippines, Samoa, Solomon Islands, Sri Lanka, Syria, Tajikistan,
Thailand, Tonga, Turkey, Turkmenistan, Ukraine, Uzbekistan, Vietnam,
Yemen
Latin America and the Caribbean:
Antigua & Barbuda, Belize, Barbados, Brazil,
Bolivia, Chile, Colombia, Costa Rica, Cuba, Grenada, Ecuador, El
Salvador, Guyana, Haiti, Dominica, Dominican Republic,
Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Jamaica, Nicaragua, Paraguay,
Peru, Panama, St. Christopher, St. Kitts & Nevis, St. Lucia, Saint
Vincent and the Grenadines, Suriname, Uruguay
Europe: Albania, Bosnia and Herzegovina, Kosovo
Scholarship Value/inclusions:
The winner of the OFID Scholarship Award will receive a tuition support
of up to US$50,000. The tuition fees, including any supplementary
examination fees, as may be required by the academic institution, will
be paid by OFID directly to the academic institution. Health insurance
will be paid in accordance with the institution’s own standard medical
scheme.
A monthly allowance to cover living expenses, books and accommodation,
will be transferred to the student’s own personal bank account on a
quarterly basis.
Prior to the start of his/her first year studies, the student will be
paid a relocation grant, equal to two-month allowance. OFID will also
pay for travel costs from the nearest airport to the student’s place of
residence, to the nearest airport to the chosen place of study. Upon
completion of the studies, the student will be paid the cost of one-way
air ticket to his/her home country.
Eligibility:
OFID (The OPEC Fund for International Development) is pleased to announce that qualified applicants
- - Must be between the ages of 23-32 at the time of submitting his/her application.
- - Must have obtained or be on the verge of completing their undergraduate degree with a Baccalaureate from an accredited college/university, or its equivalent.
- - Must have a minimum cumulative GPA of 3.0 or higher on a 4.0 rating system, or its equivalent.
- - Must be matriculated at an accredited university for the upcoming academic year starting August/September 2013, and must maintain full-time status for the duration of the Master’s Degree.
- - Must be a national of a developing country (please see list of eligible countries below)
- - Must select a subject of study that pertains to OFID’s core mission, such as: economics of development (poverty reduction, energy and sustainable development), environment (desertification), or other related science and technology fields.
Application Instructions:
Applications are done online. Make sure that you fulfill the OFID
Scholarship Award Eligibility Criteria before you apply. The
application deadline is 1 May 2013.
Please
do not call or email OFID to see if your application has been received
(you will, in any case, receive an automated confirmation) or to
inquire about your status. Only the winner will be notified by 13 June 2013 at OFID’s website.
It is important to visit the official website (link found below) to
access the application form and for detailed information on how to
apply for this scholarship.
Website:
Official Scholarship Website: lihat disini
Netherlands Fellowship Programmes
Netherlands Fellowship Programmes
The Netherlands Fellowship Programmes (NFP) promote capacity building
within organisations in 62 countries by providing training and
education through fellowships for professionals. The NFP is initiated
and fully funded by the Dutch Ministry of Foreign Affairs under the
budget for development cooperation.
Important notice |
---|
On
Thursday 28 March Scholarships Online will be out of order due to
maintenance. As of 10.00 a.m. CET SOL cannot be accessed for
approximately 2 hours. We apologise for the inconvenience.
The
May 2013 deadline for Master’s Degree programmes and Short Course
applications opens 1 March and will close on 7 May 2013, 15.00 CET.
Do
not wait until last minute to submit your application. When many
applicants log into SOL at the same time, chances are the system will
become overloaded and you may miss the deadline. Please note that
questions received between 1 May and 7 May 2013 may have a longer
response time than the usual two working days.
|
The aim of the NFP
The overall aim of the NFP is to help increase both the number and the
competencies of skilled staff at a wide range of governmental and
non-governmental organisations. You have to be nominated by your
employer to be eligible for the fellowship. There also has to be a
clear need for training within the context of your organisation.
After completing your training you return to your original workplace.
This ensures the training is embedded within your organisation.
You will improve your knowledge and skills, learn about relevant global
developments in your field and build an international network. The
result is twofold: for your employing organisation, it represents a
direct investment in staff development; for you as a professional, the
training is a valuable asset in your further career.
The target group
The NFP target group consists of professionals who are nationals of and work and live in an NFP country. The chances of obtaining an NFP fellowship increase if you live and work in Sub-Saharan Africa and/or if you are a woman.
The fellowship
An NFP fellowship is intended to supplement the salary that you should
continue to receive during the study period. The allowance is a
contribution towards your costs of living, the costs of tuition fees,
visas, travel, insurance and thesis research, as specified in the NFP
Rules and Regulations for fellowship holders.
Highly competitive selection
Nuffic receives thousands of fellowship applications each year. Only a
small percentage of these applications are eventually granted a
fellowship.
The fellowships are awarded in a very competitive selection to highly
motivated professionals with at least three years’ work experience who
are in a position to introduce the newly-acquired skills and knowledge
into their employing organisation.
Beasiswa Sekolah Ke Luar Negeri, 2013
2013 INDONESIAN ARTS AND CULTURE SCHOLARSHIP
Regular Programme
(25 May – 9 September 2013)
A. BACKGROUND
The Indonesian Arts and Culture Scholarship (IACS) has been conducted
since 2003 and was initially offered to and participated by member
countries of the South West Pacific Dialogue (SwPD); Australia, New
Zealand, Papua New Guinea, the Philippines, Timor-Leste, and the host
Indonesia.
Bearing in mind the significance and advantages obtained from the
program, the scholarship was expanded over the years to include member
countries of ASEAN, ASEAN+3, PIF countries, as well as many countries
from all regions in the world. In the period of 2003 to 2012, the
scholarship has been awarded to 449 alumni from 47 countries.
Due to the limited space and the vast amount of interest in the
program, the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia
in cooperation with Indonesian Embassies and Consulates overseas, hold
a series of selection process. Taken into considerations are, among
others, the awardees’ background, gender, regional representation and
the interest to learn Indonesian culture.
In order to deepen the awardees’ understanding of Indonesian arts and
culture, and to enhance their skills for the final performance,
awardees will be divided and assigned by the organising committee to
different arts centers for the duration of approximately 3 (three)
months. The arts centers are located in Bandung, West Java; Denpasar,
Bali; Makassar, South Sulawesi; Solo, Central Java; Surabaya, East Java.
Awardees will live within or around the arts center, allowing for the
chance to experience the local heritage and interact with the local
community. Synergy between theory and practices shared inside and
outside the art center would undoubtedly become the driving force for
shaping international cultures and norms, and will eventually
strengthen regional as well as global understanding and cooperation at
a people-to-people level.
B. OBJECTIVE
The program serves to demonstrate Indonesia’s commitment as an
initiator of the establishment of South West Pacific Dialogue and as
the originator member of ASEAN in advancing the social culture
cooperation in the region.
The program also has an objective to encourage better understanding
amongst participants from member countries through Indonesia’s
immensely diverse art and cultural heritage. Finally, the programme
aims to cultivate a cultural of cooperation, emerging from direct
contact and sharing of cultures amongst people involved in the program,
leading to thriving diplomatic relations in the region and worldwide.
C. PARTICIPANTS
Awardees of the 2013 IACS will be targeted from many countries: member
countries of ASEAN, Austria, Azerbaijan, China, Cook Islands, Czech
Republic, Fiji Islands, France, France (New Caledonia), Germany,
Hungary, India, Italy, Japan, Kiribati, Marshall Islands, Micronesia,
Nauru, the Netherlands, New Zealand, Niue, Palau, Papua New Guinea,
Poland, Russia, Samoa, Serbia, South Africa, South Korea, Solomon
Islands, Spain, Suriname, Tonga, Turkey, Tuvalu, the United Kingdom,
the United States of America, and Vanuatu. This year, the Ministry of
Foreign Affairs will also invite Norway, Denmark, Tunisia, American
Samoa, Croatia, Greece, Slovak Republic, Morocco, Bulgaria, Kazakhstan,
Palestine and Egypt to join the 2013 IACS.
D. TIME
The non-degree arts and culture scholarship is offered for three months period of time, starting on 25 May to 9 September 2013.
E. LOCATION
After 1 (one) week of orientation/introduction of the program, awardees
are invited to choose 2 (two) art centers of their preference to be
submitted to the organizing committees for the final selection of 1
(one) art center/location for each awardee.
F. LIST OF COURSES
Basically, all awardees will learn about Indonesian arts and culture in
general while their staying in the art centers. However, some of the
the courses will be different in each art center which depend on the
local arts and culture. For example, in Bandung, West Java, the
awardees will learn Sundanese art and culture namely the production,
maintenance and appreciation to angklung; karawitan, wayang golek, and
traditional dance of Sunda. They will also learn Sundanese and
Indonesian Language as a component of the culture.
In Solo and Surabaya, the awardees will learn Javanese art and culture
such as the process of batik and its significance; karawitan;
traditional Javanese dance; and Javanese language. In Bali, the
awardees will learn Balinese art and culture, namely Balinese dance and
gamelan. Meanwhile, in Makassar, the awardees will learn the Sulawesi
arts and culture, as well as the local language.
Each art centre will also arrange special visit to several historic cal
places as well as renowned tourist destinations for awardees.
Prior to their residency at art centres, awardees should participate in
one week orientation in Jakarta and will learn issues such as the Aim
and Objectives of the Scholarship; Introduction to Indonesian Culture;
Information about the activities and curriculum offered by the art
centers.
All awardees will perform in an arts and cultural night titled
“Indonesia Channel” to remark the closing of the scholarship program.
The “Indonesia Channel” is scheduled to be held on 7 September 2013.
Awardees will return back to their respective countries on the
following days.
G. SCHOLARSHIP COVERAGE
G. SCHOLARSHIP COVERAGE
The scholarship will cover:
• Tuition fee (including extra-curricular activities);
• A round trip economy class ticket;
• Accommodation (board and lodging);
• Health insurance (limited). All awardees are advised to have their own health insurance.
• Monthly allowance of Rp. 1.500.000,-.
• Tuition fee (including extra-curricular activities);
• A round trip economy class ticket;
• Accommodation (board and lodging);
• Health insurance (limited). All awardees are advised to have their own health insurance.
• Monthly allowance of Rp. 1.500.000,-.
H. APPLICATION SUBMISSION
For Indonesian applicants, the application form could be sent to:
For Indonesian applicants, the application form could be sent to:
THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS
Directorate of Public Diplomacy
Tower Building, 12th Floor
Jl. Taman Pejambon No. 6
Jakarta 10110
For foreign applicants, the application form must be sent to:
The Embassy/Consulate General of Indonesia in respective countries
Important:
All applications should be received by the Ministry of Foreign Affairs
of Indonesia/Embassies/Consulates on 31 March 2013, at the latest.
I. TERMS AND CONDITIONS
1. Candidates should preferably be between the ages of 21 to 30 years-old with at least a high school diploma;
2. Candidates should possess high interest and talent in arts. Arts
students or those with an academic history on Indonesian culture are
encouraged to apply;
3. Bearing in mind the intensity of the program, candidates are highly
advised to ensure prime physical conditions, particularly for female
candidates to ensure that they do not conceive prior and during the
program;
4. Candidates must complete the application form (attached) and submit it along with the followings:
1) 3 (three) passport-sized photographs;
2) A photo-copy of passport with validity period at least two years;
3) A photo-copy of academic diploma;
4) A photo-copy of the latest valid health certification from a
qualified medical practitioner. On the day of leaving the origin
country, participants should equipped themselves with a valid health
certification from a qualified medical practitioner;
5) A motivation letter;
6) A letter of recommendation;
6) A letter of recommendation;
7) A personal statement declaring the following:
a. the willingness to be subject to Indonesian laws and regulations during his/her stay in Indonesia;
b. the willingness to follow all the rules and regulations set up by the organizing committee and art centers;
c. the willingness to accept the facilities provided by the organizing
committee and arts centers and stay at the designated accommodations;
d. not to work or be employed for financial benefits during the program;
e. the willingness to follow the travel arrangements arranged by the organizing committee to and from Indonesia;
f. the willingness to participate in all the program arranged by the
organising committee and art centers, unless, during the program,
declared unfit by a qualified medical practitioner;
g. the willingness to leave Indonesia immediately after the closing ceremony, at a date determined by the organizing committee.
5. The programme will include Indonesian language lessons. A minimum
skill in Bahasa Indonesia or English will be an advantage for
candidates, but is not a main criterion for the programme.
Beasiswa Research Student di Jepang
Program Research Student
Keberangkatan 2014 untuk Umum
Keberangkatan 2014 untuk Umum
Pendaftaran untuk keberangkatan tahun 2014 telah dibuka pada 1 April 2013 dan akan ditutup pada tanggal 30 April 2013.Program ini ditujukan untuk mereka yang berminat dalam program research student di perguruan tinggi di Jepang.
Peminat pada waktu menjalani research student diperbolehkan melamar ke
program degree (S-2 / S-3 / professional graduate course) atau
meneruskan program S-3 setelah menyelesaikan program S-2 / professional
graduate course, apabila lulus seleksi tes ujian yang diberikan oleh
universitas yang bersangkutan.
Peminat juga dapat langsung masuk ke program degree tanpa mengikuti
research student apabila telah mendapatkan izin dari universitas yang
bersangkutan. Beasiswa diberikan tanpa ikatan dinas, mencakup biaya
kuliah dan biaya hidup.
PERSYARATAN
-
Lahir pada dan setelah tanggal 2 April 1979.
-
IPK minimal 3.0 dari tingkat perguruan tinggi terakhir
-
Nilai TOEFL-PBT minimal 550 atau TOEFL-IBT 79 atau IELTS Minimal 6.0, atau nilai Japanese Language Proficiency Test minimal level 2.
-
Memilih bidang studi yang sama dengan disiplin ilmu sebelumnya.
-
Bersedia belajar Bahasa Jepang.
-
Sehat jasmani dan rohani.
-
Pendaftaran dibuka pada tanggal 1 April 2013 sampai dengan tanggal 30 April 2013.
-
Formulir bisa didownload dari halaman ini.
-
Formulir beserta dokumen yang diminta harus dikirim langsung ke :
Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl.M.H. thamrin No. 24 Jakarta Pusat 10350.
Cantumkan kode Research Student 2014 pada kanan amplop -
Siapkan dokumen sesuai dengan lampiran berikut ini :
1. Application Form (bisa didownload) 2. Field of Study and Research Program (bisa didownload) 3. Foto 3.5 * 4.5 cm (ditempel pada application form, foto 6 bulan terakhir) 4. Copy transkrip nilai yang dilegalisir 5. Copy ijazah yang dilegalisir atau surat keterangan lulus 6. Surat rekomendasi dari Universitas (form bisa didownload) 7. Surat rekomendasi dari tempat bekerja bagi yang sedang bekerja (form bisa didownload) 8. Abstract of Theses (abstrak penelitian/skripsi saat di universitas) 9. Foto hasil karya/rekaman bagi yang memilih bidang seni 10. copy hasil nilai TOEFL/IELTS/JLPT Catatan: ・ Semua dokumen harus dalam bahasa Inggris/Jepang ・ Semua dokumen dibuat dalam ukuran A4 ・ Semua dokumen harus dibuat sebanyak 5 rangkap ( 1 original dan 4 copy). 1 rangkap berisi dokumen sesuai urutan 1 – 10 di atas, dan disteples/klip agar tidak tercecer. ・ Semua dokumen yang diberikan tidak dapat dikembalikan ・ Dokumen yang tidak lengkap atau terlambat tidak akan diproses.
-
Kedutaan Besar Jepang melakukan seleksi dokumen, dan akan memberitahukan hasilnya pada tanggal 10 Juni 2013 di website kedutaan Jepang. (Kurang lebih 100 pelamar dipilih melalui seleksi dokumen ini.)
-
Ujian tertulis Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris akan dilaksanakan di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar atau Denpasar pada tanggal 17 Juni 2013. (Nilai yang lebih tinggi akan dipakai untuk pertimbangan seleksi).
-
Wawancara akan diadakan di Jakarta antara tanggal 18 Juni – 5 Juli 2013. Detail jadwal wawancara akan ditentukan kemudian. (biaya transportasi dan akomodasi tidak disediakan Kedubes Jepang).
-
Bagi yang lolos seleksi di Kedubes Jepang akan diberikan surat keterangan sbb:
1. berkas formulir beserta dokumen yang telah diberi stamp Kedutaan Jepang,
2. surat keterangan untuk perguruan tinggi di Jepang, dan
3. lembar “Letter of Acceptance”.
Pelamar boleh memilih maksimal 3 perguruan tinggi untuk mendapatkan izin penerimaan sebagai mahasiswa program degree atau research student, atau “Letter of Acceptance” (izin penerimaan tidak resmi) sebagai research student. -
Untuk mencari informasi perguruan tinggi di Jepang, silakan lihat website berikut:
Directory Database of Research and Development atau
Asian Students Cultural Association. -
Harap mengirimkan surat izin atau Letter of Acceptance dari perguruan tinggi Jepang secepat mungkin ke Kedutaan Besar Jepang.
-
Kedutaan Besar Jepang akan merekomendasikan peserta MEXT.
-
PPeserta akan menjadi penerima beasiswa jika lolos seleksi di MEXT.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi:
Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. MH Thamrin no.24 Jakarta 10350
Email : beasiswa@dj.mofa.go.jp
Bagian Pendidikan Kedutaan Besar Jepang
Jl. MH Thamrin no.24 Jakarta 10350
Email : beasiswa@dj.mofa.go.jp
Bea Siswa untuk kader Muhammadiyah
Info Beasiswa bagi kader-kader Muhammadiyah
Mendapatkan kesempatan studi dengan
raihan berbeasiswa tentunya sangat diinginkan oleh setiap kita para
pejuang-pejuang pencari ilmu, terlebih lagi para kader-kader atau para
aktifis Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Tahun ini ada beberapa info-info
beasiswa yang sayang di lewatkan bagi para kader-kader Muhammadiyah
(baca: IPM). Berikut informasi-informasi beasiswa di
universitas-universitas Muhammadiyah.
Beasiswa Unggulan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Beasiswa
Unggulan Muhammadiyah ditujukan kepada siswa yang saat ini sedang duduk
di kelas XII SMU/SMK yang mempunyai prestasi, berkemampuan akademik
tinggi dan aktif dalam kegiatan organisasi Muhammadiyah atau organisasi
otonom di bawah Muhammadiyah. Beasiswa ini mencakup seluruh biaya
kuliah di UMS mulai dari dana pengembangan, biaya kuliah hingga biaya
wisuda.
UMS menyediakan Beasiswa Unggulan Muhammadiyah bagi 55 mahasiswa baru. Program Beasiswa Unggulan Muhammadiyah berlaku untuk semua program studi, kecuali Fakultas Kedokteran dan Program Double Degree.
- Fasilitas penerima beasiswa:
- Bebas dari pembayaran Dana Pengembangan.
- Bebas dari biaya kuliah termasuk biaya SKS, biaya praktikum dan biaya ujian skripsi. Penerima beasiswa dievaluasi tiap semester dan jika prestasi tidak memuaskan, fasilitas ini dapat dibatalkan. Fasilitas ini tidak mencakup biaya ujian ulang skripsi, dan biaya praktek kerja lapangan.
- Bebas dari biaya wisuda.
- Syarat Pendaftaran :
sumber info
- Siswa kelas XII SMU/SMK pada tahun akademik 2012/2013.
- Siswa yang telah mendaftar sebagai calon mahasiswa baru di UMS dan telah dinyatakan lulus tes masuk, termasuk tes kesehatan dan psikotes bagi calon mahasiswa program studi yang mensyaratkan tes kesehatan/psikotes. Disarankan calon telah melakukan registrasi (biaya registrasi akan dikembalikan jika peserta dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa).
- Siswa yang selama di sekolah terlibat aktif dalam organisasi Muhammadiyah atau organisasi otonom di bawah Muhammadiyah (misalnya kegiatan IPM, Aisyiyah, Panti Asuhan Muhammadiyah, dan lain-lain).
- Waktu pendaftaran dan jadwal wawancara :
Rabu, 20 Maret 2013
Langganan:
Postingan (Atom)